Analisis dan Desain Sistem (pertemuan 5)
Nama: Lyla Putri Deviana
Kelas: TK20A
Npm: 20316036
Tugas Pertemuan 5
Sejarah Motode Waterfall
Penggunaan metode waterfall pertama kali diperkenalkan oleh Herbert D. Benington di Symposium on Advanced Programming Method for Digital Computers pada tanggal 29 Juni 1956. Presentasi tersebut menjelaskan tentang pengembangan perangkat lunak untuk SAGE (Semi Automatic Ground Environment).
Pada tahun 1983, dipresentasikan kembali oleh Benington dan menjelaskan tentang fase – fase dalam proses pengembangannya. Dan pada tahun 1985, Departemen Pertahanan Amerika Serikat juga menggunakan metode ini.
Metode Waterfall
Proses Pembuatan:
1. Perencanaan
2. Pembuatan
3. Penyerahan ke pelanggan
Tahap Proses Waterfall:
1. Tahap Pertama Komunikasi
Pada tahap ini engginer menanyakan kepada pelanggan mengenai softwarenya akan seperti apa.
2. Tahap Kedua Perencanaan
Engginer berdiskusi untuk membuat jadwal pengerjaan agar berkerja secara produktif dan efisien.
3. Tahap Ketiga Pemodelan
Merancang model software sehingga dapat menganalisis perancangan secara eksternal termasuk tampilan softwarenya.
4. Kontruksi
Engginer menentukan bahasa program, kode program, dll. Di tahap ini terjadinya proses pembuatan softwarenya.
Kelebihan dan Keurangan Model Waterfall
Kelebihan:
1. Menssistemasikan proses pembuatan software
2. Workflow yang jelas
Dengan menggunakan model SDLC jenis ini, mempunyai rangkaian alur kerja sistem yang jelas dan terukur. Masing – masing tim, memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan bidang keahliannya. Serta dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan sebelumnya
3. Dapat menghemat biaya
Kelebihan selanjutnya dari metode waterfall adalah dari sisi resource dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Jadi, klien tidak bisa mencampuri ursan tim pengambang aplikasi. Sehingga, pengeluaran biaya pun bisa ditekan lebih minim.
Kekurangan:
1. Membutuhkan waktu yang lama.
2. Hasil belum tentu sesuai harapan pelanggan/konsumen.
3. Masih Kurangnya Fleksibilitas
Mengapa demikian karena:
1. Jarang ada komunikasi dan kerja tim tersekat sekat dan bekerja secara bergilir.
2. Jarangnya integritas amtar tim pembuat software.
3. Pendokumentasian kebutuhan pelanggan yang lama karena pelnggan sulit memberikan penjelasan akan kebutuhan.
4. Pelanggan tidak diberikan kewenangan untuk memebrikan penilain dan evaluasi pada tiap tahap pembuatan software.
5. Peminpin tim tidak mengontrol pengerjaan karena pekerjaan sepenuhnya diserahkan kepada engginer/tim.
Kapan Harus Menggunakan Metode Ini?
Waktu yang paling pas dalam menggunakan metode waterfall adalah saat proyek yang dikerjakan tidak terlalu besar dan tidak diperlukan perubahan secara terus menerus. Kenapa? Karena saat terjadi kesalahan, metode ini hanya bisa memperbaiki kesalahan pada tahapan tersebut saja. Jika Anda sudah tiba pada tahap lain dan baru sadar ada kesalahan pada tahap sebelumnya, tentu akan sangat menyulitkan.
Walaupun demikian, hal ini bisa membuat Anda menjadi lebih terbiasa untuk lebih teliti dari awal agar bisa terhindar dari berbagai kesalahan seperti ini. Disisi lain, karena analisis dan desain yang ada pada metode ini dilakukan lebih awal, maka proyek yang dikerjakan bisa menjadi lebih terstruktur dan lebih jelas. Sehingga, tidak akan ada perubahan di tengah-tengah pengerjaan.
Komentar
Posting Komentar